Halaman

Sabtu, 16 Oktober 2010

Awal Mula Gamelan Mendunia


Pulau Jawa telah menjadi pusat kebudayaan dan kekuasaan politik sejak dahulu kala. Banyak orang-orang asing yang sebagian besar merupakan para pedagang dari India dan Asia Barat menghadirkan diri di Jawa. Kebudayaan asing itu kemudian berinteraksi dengan kebudayaan Jawa dan membentuk campuran karakteristik-karakteristik gaya hidup tradisional Jawa. Pada abad ke-16, bangsa Eropa, terutama Belanda, mendominasi aktivitas perdagangan di kepulauan ini bahkan berubah menjadi dominasi politik pada abad ke-18 yang dilanjutkan Inggris pada awal abad ke-19. Kolonialisme yang ada di Indonesia menjadikan Jawa sebagai pusat pemerintahan, kekuasaan politik, dan pusat kebudayaan dari pemerintah kolonial Hindia Belanda. Hal inilah banyak intelektual Eropa dan pejabat menaruh perhatian terhadap pulau Jawa, khususnya kerajaan Mataram di Jawa Tengah.

Sejak awal abad ke-19 bangsa-bangsa Eropa mulai melakukan penelitian tentang sejarah Jawa yang diawali oleh Gubernur Kolonial Inggris, Thomas Stamford Raffles yang menghasilkan buku hasil penelitiannya yang berjudul The History of Java (1817). Buku ini berisi tentang sejarah Jawa yang cukup lengkap melaporkan tentang musik dan teater di pulau Jawa. Kekagumannya terhadap kebudayaan Jawa mendorongnya membawa dua set gamelan ke Inggris tahun 1816. Inilah awal mula gamelan mulai mendunia dengan diperkenalkannya gamelan kepada bangsa Barat.
Adalah Raden Rana Dipura yang asli dari Jawa diminta Raffles untuk mendemonstrasikan gamelan di tanah Eropa dimana menurut Raffles bahwa gamelan Jawa memiliki suatu persamaan yang kuat dengan musik tertua Skotlandia. (Rafles 1982 [1817] : 470).

DATA TAMBAHAN : Thomas Stanford Rafles dalam bagian awal bukunya The History of Java menyebutkan berdasarkan pendapat Plato bangsa Atlantis disebut sebagai bangsa Ionian atau orang-orang Iod. menurut Rafles, dalam bahasa INGGRIS lama Iod berarti Jawawut, salah satu nama sanskrit yang dianggap sebagai asal mula kata Jawa.
Dalam penyelidikan sepintas Rafles ia juga menegaskan bangsa Jawa adalah bangsa Atlantis. Bisa dilihat di oneearthmedia

Secara singkat Raffles melakukan pembagian-pembagian pada gamelan dan musik vokal Jawa dalam bukunya yang memberikan informasi berguna tentang keberadaan dan laku music Jawa pada awal abad ke-19 di pulau Jawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PTC Indonesia